MODEL PENGENDALIAN MUKA AIR TANAH DI RAWA PASANG SURUT TIPOLOGI C UNTUK KELANJUTAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
Abstract
Kajian lapangan dilakukan di Desa Srimulyo P10 delta Saleh. Daerah ini termasuk kedalam areal lahan rawa pasang surut dengan tipologi lahan C. Pada tipologi lahan ini air pasang tidak bisa dimanfaatkan sebagai air irigasi, karena air pasang hanya sampai ke saluran tersier dengan ketinggian sekitar 40-50 cm. Dengan kondisi ini irigasi pasang tidak bisa, karena muka air masih berada dibawah permukaan lahan.
Konsep pengelolaan air pada lahan dengan tipologi C, adalah dengan semaksimal mungkin memanfaatkan air hujan sebagai sumber air irigasi. Air hujan dimanfaatkan selain sebagai irigasi juga diperlukan untuk sarana pencucian dan penggelontoran. Pengelolaan pada lahan ini adalan dengan konsep drainase terkendali sehingga tidak akan terjadi kelebihan drainase (over drain). Drainase terkendali yang ditawarkan adalah dengan melakukan pembuangan pada waktu tertentu dengan tujuan pencucian lahan dan penggelontoran.
Peningkatan jaringan dilakukan dengan pembuatan bangunan pengendali di saluran tersier dengan model dam, yang memungkinkan air pasang masuk tetapi pada saat surut air masih tertahan; struktur bangunan dari bahan semen, dan pintu mengunakan karung isi tanah. Untuk ditingkat sekunder dibangun dam di SDU. Pada ketingian 1,5m dari dasar saluran di pasang bangunan pelimpah dari paralon. Efek penahanan di saluran sekunder SDU mampu menaikan air tanah dari 128 cm menjadi 90 cm. Artinya mampu menaikan muka air tanah setinggi 38 cm. Kondisi menghasilkan pertumbuhan padi yang baik di musim tanam berikutnya. Dimana produksipadi meningkat menjadi 5 ton/ha, yang sebelumnya hanya 2,5 ton/ha.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 425 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.