PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG DAN ABU TANDAN SAWIT TERHADAP KARAKTERISTIK LASTON WEARING COURSE DAN BINDER COURSE
Abstract
Berkembangnya industri kelapa sawit menjadi salah satu sumber penghasil limbah di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyaknya ketersediaan limbah sawit yang dihasilkan. Pada penelitian ini, limbah yang digunakan berupa cangkang dan abu tandan sawit. Pengujian dilakukan dalam 2 tahap yaitu pengujian benda uji standar dan pengujian benda uji campuran. Pada tahap pertama, pengujian benda uji standar dilakukan untuk mendapatkan nilai KAO dan parameter marshall. Pada tahap kedua, pengujian benda uji campuran limbah sawit menghasilkan nilai parameter marshall lalu hasilnya dibandingkan dengan benda uji standar. Adapun standar pengujian yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3. Kadar aspal rencana untuk benda uji standar lapis AC-WC yaitu 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%, dan pada lapis AC-BC yaitu 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Pada benda uji campuran limbah sawit, sebagian dari agregat kasar akan digantikan oleh cangkang sawit dengan variasi 0%, 25%, dan 50% sedangkan abu tandan sawit digunakan sebagai filler, untuk kadar aspal benda uji campuran limbah sawit menggunakan nilai KAO benda uji standar lapis AC-WC yang didapat sebesar 6,35%, sementara itu pada lapis AC-BC didapat sebesar 5,85%. Berdasarkan hasil penelitian, benda uji campuran limbah sawit pada lapis AC-WC dan AC-BC masih memenuhi standar dan dapat digunakan.
Full Text:
TII-054Article Metrics
Abstract view : 609 timesTII-054 - 462 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
E-ISBN 978-979-587-734-9