KESANTUNAN BERBAHASA SEBAGAI CERMINAN BUDAYA MELAYU DALAM SYAIR SITI ZUBAIDAH
Abstract
Abstrak: Bahasa dapat mencerminkan identitas seseorang. Melalui penggunanaan bahasa dapat menunjukkan identitas penuturnya. Kesantunan berbahasa sebagai cerminan identitas budaya melayu. kesantunan berbahasa tidak hanya tercermin dalam percakapan langsung tetapi juga secara tertulis. Dalam penulisan karya sastra dapat juga dilihat penggunaan kesantunan berbahasa. Adanya kesusastraan budaya yang tersebar di nusantara khususnya Palembang dapat menunjukkan bahasa dalam suatu masyarakat. Orang melayu menjunjung tinggi kesantunan dalam berbahasa karena telah menjadi budaya bagi suatu masyarakat melayu dari zaman nenek moyang. Masyarakat melayu lama menggunakan syair sebagai media untuk menyampaikan pesan penutur kepada lawan tutur atau pembaca. Melalui syair Siti Zubaidah dapat dilihat kesantunan berbahasa sebagai cerminan identitas budaya melayu. Hal ini dibuktikan dengan mengkaji wujud dan menganalisis kesantunan berbahasa yang dituangkan melalui syair tesebut. Terdapat 9 wujud kesantunan berbahasa antara lain ungkapan permohonan, penggunaan kata sapaan, ungkapan pujian, kerendahan hati, penggambaran sesuatu dengan perumpamaan, penggunaan kata kiasan, nada bicara dan senyuman, penggunaan kata penanda kesantunan, pilihan jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa syair Siti Zubaidah merupakan salah satu kesusastraan budaya melayu yang mengandung kesantunan berbahasa.
Kata Kunci: Kesantunan berbahasa, budaya Melayu, Syair
Full Text:
PDFReferences
Atoh, Nazri. 2013. Simile sebagai Kesantunan Berbahasa dalam Syair Siti Zubaidah. Jurnal Bahasa dan Sastera Melayu: PENDETA 13:79-95.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, abdul. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbut.
Ernalida. 2010. Kesantunan Berbahasa Sebagai Cerminan Identitas Budaya Melayu dalam Cerita Rakyat Sumatera Selatan Legenda Tepian Musi”. Makalah di sampaikan dalam Seminar Antar bangsa Pengajian Melayu dalam Pembinaan Tamadun Nusantara pada tanggal 27-29 Oktober 2011 di Universitas Brunei Darussalam.
Jamian, Muhd Norizam dan Shaiful Bahri Md Radzi. 2015. Kesussasteraan Melayu Tradisional Sebagai Wadah Komunikasi Massa: Suatu Analisis. Jurnal Komunikasi: Malaysia Journal of Communication 31 (2): 183-194.
Rahardi, Kunjana. 2010. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.Yogyakarta: Erlangga.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rukmi, Maria Indra. 2005. Penyalinan Naskah Melayu di Palembang. Makalah di sampaikan dalam Seminar Internasional Naskah, Tradisi Lisan, dan Sejarah pada tanggal 28 Juli 2005 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Tarigan, Hendry Guntur. 2009.Pengajaran Pragmatik. Angkasa: Bandung
Yulita, Nyimas Laili. 1997. Syair Siti Zubaidah: Suntingan Naskah dan Analisis Tokoh Wanita. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Article Metrics
Abstract view : 3554 timesPDF - 9625 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.