Karya Raja Ali Haji sebagai Sumber Pendidikan Karakter
Abstract
Makalah ini membahas nilai karakter yang terdapat dalam karya Raja Ali Haji untuk dijadikan rujukan pendidikan karakter. Berhubung dengan itu, lima karya beliau dianalisis, yakni Syair Abdul Muluk, Gurindam Dua Belas, Tsamarat al-Muhimmah, Tuhfat al-Nafis, dan Syair Sinar Gemala Mestika Alam. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori semiotika Peirce. Isi karya tersebut dianalisis untuk menemukan tanda yang menjadi indeks nilai karakter untuk kemudian diperikan secara deskriptif. Dari hasil analisis terhadap karya-karya terpilih itu, ditemukan bahwa karya Raja Ali Haji memuat nilai-nilai karakter yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dengan demikian, karya Raja Ali Haji dapat dijadikan rujukan pendidikan karakter yang bersumber dari karya sastra.
References
Ahmad, R. & Haji, R.A. (1982). Tuhfat al-nafis. Dalam Matheson, V. (Ed.). Petaling Jaya: Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd.
Ahmat, Z. (2000/2001). Falsafah etika masyarakat Melayu tradisional: Satu kajian berdasarkan pantun Melayu. Disertasi Ijazah Sarjana Sastera, Jabatan Pengajian Media, Fakulti Sastera dan
Sains Sosial, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Alfan, M. (2011). Filsafat etika Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Aminuddin. (1997). Stilistika: Pengantar memahami bahasa dalam karya sastra. Semarang: IKIP Semarang Press.
Bachmid, A. (2005). Aktualisasi nilai-nilai Islam dalam "Gurindam Dua Belas" karya Raja Ali Haji (Telaah teks sastra Melayu abad xix). Jurnal Al-Turats. 11(3), 201-219. Diperoleh 5 Januari 2018 dari http://www.journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/4198/2959.
Bakar, A.L.A. (2006). Aplikasi teori semiotika dalam seni pertunjukan. Jurnal Etnomusikologi, 2(1), 45—51.
Braginsky, V.I. (1994). Erti keindahan dan keindahan erti dalam kesusastraan Melayu klasik. Kuala Lumpur, Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Cobley, P. dan Jansz, L. (1999). Introducing semiotics. New York: Icon Books-Totem Books.
Eco, U. (1976). A theory of semiotics. Bloomington, USA: Indiana University Press.
Gazalba, S. (1981). Sistematika filsafat: buku iv. Jakarta, Indonesia: NV Bulan Bintang.
Haji, R.A. (1846). Gurindam dua belas. Batavia, Indonesia.
Haji, R.A. (1986). Kitab pengetahuan bahasa: Kamus logat Melayu Johor, Pahang, Riau, dan Lingga. Dalam Yunus, R.H. (Ed.). Pekanbaru: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Melayu, Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Haji, R.A. (1988). Syair Abdul Muluk. Dalam Syamsiar, S. (Ed.). Pekanbaru: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Melayu, Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Haji, R.A. (2012). Tsamarat al-muhimmah. Dalam Malik, A. (Ed.). Depok: Komodo Books.
Jauhari, B.A. (1994). Taj al-salatin. Dalam Braginsky, V.I. Erti keindahan dan keindahan erti dalam kesusastraan Melayu klasik. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Littlejohn, S.W. (1996). Theories of human communication. New York, NY: Wadsworth Publishing Company.
Malik, A. & Shanty, I.L. (2019). Character Indexes of the People in the Works of Raja Ali Haji. Dalam Proceeding of the International Conference on Educational Sciences and Teacher
Profession (ICETeP 2018), https://www.atlantis-press.com/article/55915501, April 2019.
Malik, A. (2008, Desember 11). Menelusuri Tempat Asal Bahasa Indonesia. Diperoleh 5 Januari 2018 dari http://www.rajaalihaji.com
Malik, A. (2012a, April 30). Nilai-nilai budi pekerti di dalam karya-karya Raja Ali Haji. Kertas kerja Seminar Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia.
Malik, A. (2012b). Menjemput tuah menjunjung marwah. Depok, Indonesia: Komodo Books.
Malik, A. (2015). Kehalusan budi dalam Karya Raja Ali Haji. Tesis Ph.D. Universiti Pendidikan Sultan Idris, Perak, Malaysia.
Malik, A. dan Junus, H. (2000). Studi tentang himpunan karya Raja Ali Haji. Pekanbaru: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Propinsi Riau dan Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan, Universitas Riau.
Matheson, V. (Ed.). (1982). Tuhfat al-Nafis. Petaling Jaya: Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd.
Osborn, R. dan Loon, B.V. (1996). Ancient eastern philosophy for beginners. Cambridge: Icon Book Ltd.
Pateda, M. (2001). Semantik leksikal. Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta.
Peirce, C.S. (1982). Logic as semiotics: The theory of signs. Dalam Innis, R.E. (Ed.), Semiotics: An introductory anthology. Bloomington: Indiana University Press.
Preminger, A. (Ed.). (1974). Princeton encyclopedia of poetry and poetics. London, England: The Maxmillan Press Ltd.
Pusat Kurikulum. (2010). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa: Pedoman sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Rahman, J.D., Azhar, A., Malik, A., Ibrahim, A.K., Sarjono, A.R., & Hafrizal, R.M. (2010). Dermaga sastra Indonesia: kepengarangan Tanjungpinang dari Raja Ali Haji hingga Suryatati A. Manan. Depok: Komodo Books.
Sobur, A. 2006. Semiotika komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yazdi, M.T.M. (2012). 22 nasihat abadi penghalus budi. Jakarta, Indonesia: Citra.
Zoest, A.V. (1993). Semiotika: Tentang tanda, cara kerjanya, dan apa yang kita lakukan dengannya. (Terjemahan Soekowati, A.). Jakarta: Yayasan Sumber Agung.
Zulmaizarna. (2009). Akhlak mulia bagi para pemimpin. Bandung, Indonesia: Pustaka Al-Fikriis.
Zuriah, N. (2008). Pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan. Jakarta, Indonesia: Bumi Aksara.
Article Metrics
Abstract view : 1810 timesUntitled - 0 times PDF - 571 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.