KONDISI KEMISKINAN ANAK DAN HARAPAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) DI INDONESIA
Abstract
Kemiskinan anak termasuk pada kemiskinan multidimensi karena didalamnya tercakup berbagai macam indikator diantaranya pendidikan, kesehatan dan standar hidup yang masing-masing terbagi kembali menjadi indikator yang lebih terukur. Mengetahui kemiskinan anak sangat penting karena kemiskinan anak sangat dipengaruhi oleh pola kemiskinan orang tua dan lingkungan. Selain itu, anak sebagai penerus tentu akan sangat berdampak pada kelangsungan generasi berikutnya atau dengan kata lain dapat mempengaruhi tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) khususnya di Indonesia. Tulisan ini mencoba melihat bagaimana kondisi kemiskinan anak serta harapan SDGs di Indonesia. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil dari tulisan ini didapat bahwa, jika yang dipakai rujukan adalah tujuan MDGs yang pertama memang Indonesia telah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrim dari 20,6 % tahun 1990 menjadi 5,9 % tahun 2008. Akan tetapi jika merujuk pada hasil riset Indonesia SMERU, anak-anak yang mengalami dampak kemiskinan masih sangat tinggi. Dimana, pada tahun 2009 sekitar 44,3 juta anak Indonesia hidup dengan kurang dari $2 PPP per hari dan 8,4 juta anak hidup dalam kemiskinan ekstrim (kurang dari $1 PPP per hari). Selain itu, angka penurunan kemiskinan pada anak-anak tertinggal di belakang angka penurunan kemiskinan penduduk umum.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 2370 timesPDF - 1978 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.