DETERMINAN KEJADIAN ABORTUS DI INDONESIA
Abstract
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kejadian abortus di Indonesia, termasuk pengaruh umur, paritas, status ekonomi, dan riwayat kesehatan terhadap kejadian abortus. Metode: Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) 2014. Sampel penelitian terdiri dari 6.395 perempuan berusia 15-49 tahun yang pernah melahirkan atau mengalami keguguran. Analisis data dilakukan dengan univariat, bivariat menggunakan uji chi-square, dan multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil: Abortus dilaporkan oleh 6,0% responden. Wanita berumur di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun memiliki risiko 2,8 kali lebih besar mengalami abortus dibandingkan dengan mereka yang berada dalam rentang usia 20-35 tahun (PR adjusted=2,814; 95% CI=2,179-3,633). Paritas, status pekerjaan, riwayat abortus, dan riwayat penyakit kronis juga memiliki hubungan signifikan dengan kejadian abortus. Faktor ekonomi menunjukkan bahwa perempuan dari kelompok sangat miskin memiliki risiko lebih rendah mengalami abortus. Simpulan: Faktor umur, paritas, status ekonomi, status pekerjaan, riwayat abortus, dan riwayat penyakit kronis mempengaruhi kejadian abortus di Indonesia. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi dan edukasi masyarakat tentang risiko abortus tidak aman sangat penting untuk mengurangi angka kejadian abortus.
Kata kunci: Abortus, faktor risiko, kesehatan reproduksi, Indonesia, akses Kesehatan
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 57 timesPDF - 44 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
P ISSN : 2477-1597
E ISSN : 2685-4449