Model Seni Pertunjukan Sastra Lokal dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi Pemelajar BIPA
Abstract
Indonesia memiliki beragam karya sastra lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar BIPA seperti cerita rakyat dan legenda. Keragaman cerita rakyat yang dimiliki setiap daerah dapat menambah wawasan budaya pembelajar BIPA. Berdasarkan hasil penelitian Inderawati (2009), kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa dapat ditingkatkan dengan mengaplikasikan Model Seni Pertunjukan Sastra Lokal. Bertolak dari hasil penelitian tersebut, makalah ini mencoba menggagas sastra lokal dalam pembelajaran BIPA melalui model seni pertunjukan untuk mengintegrasikan kemampuan berbahasa penutur asing tingkat lanjut. Model seni pertunjukan sastra lokal tersebut mengolaborasikan tujuh strategi respons pembaca (merinci, menjelaskan, menafsirkan, memahami, menyertakan, menghubungkan, dan menilai) dan dua dimensi respons simbol visual (tablo dan sosiogram). Kolaborasi kedua respons menghasilkan pembelajaran bahasa yang kreatif dan menyenangkan yang tersusun dalam sintaks berikut: 1) pembelajar membaca cerita rakyat dan menulis respons mereka, 2) pembelajar melakukan monolog tentang isi cerita rakyat, 3) pembelajar mendiskusikan dalam kelompok cerita rakyat yang telah dibaca, 4) pembelajar memeragakan tablo dengan cara memilih satu paragraf yang menarik dan kelompok lain menebak isi dari peragaan tersebut, 5) pembelajar mendiskusikan dan memperdebatkan isi tablo, dan 6) pembelajar memeragakan tablo dalam bentuk sosiogram sebagai akhir dari pertunjukan.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 415 timesPDF - 436 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.