KESANTUNAN BERBAHASA PADA NOVEL SANG PEMIMPI DAN EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA
Abstract
Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah wujud dan strategi kesantunan berbahasa pada novel Sang Pemimpi dan Edensor karya Andrea Hirata. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud dan strategi kesantunan berbahasa pada kedua novel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 64 ujaran wujud dan strategi kesantunan berbahasa yang terdapat pada novel Sang Pemimpi, dari 63 ujaran yang ditemukan terdapat enam bentuk wujud kesantunan berbahasa yaitu, (1) Pragmatik imperatif perintah, (2) Pragmatik imperatif suruhan (coba), (3) Pragmatik imperatif permintaan (tolong), (4) Pragmatik imperatif bujukan, (5) Pragmatik imperatif larangan, dan (6) Pragmatik imperatif pemberian ucapan selamat, juga ditemukan enam bentuk strategi kesantunan berbahasa meliputi, (1) Ketidaklangsungan tuturan, (2) Penggunaan kata sapaan, (3) Pemakaian kata basa-basi, (4) Pilihan jawaban, (5) Perkataan maaf, dan (6) Memuji lawan bicara. Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat 64 ujaran wujud dan strategi kesantunan berbahasa pada novel Edensor, dari 64 ujaran yang ditemukan terdapat lima bentuk wujud kesantunan berbahasa yaitu, (1)Pragmatik imperatif perintah, (2) Pragmatik imperatif himbauan, (3) Pragmatik imperatif larangan (4) Pragmatik imperatif pemberian ucapan selamat, dan (5) Pragmatik imperatif anjuran, , juga ditemukan enam bentuk strategi kesantunan berbahasa meliputi, (1) Ketidaklangsungan tuturan, (2) Penggunaan kata sapaan, (3) Pemakaian kata basa-basi, (4) Pilihan jawaban (5) Perkataan maaf, dan (6) Memuji lawan bicara.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 385 timesPDF - 487 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.