MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR PADA AREA PROYEK INFRASTRUKTUR IPA DAN RESERVOAR

Marsudi Marsudi

Abstract


Gerakan tanah atau longsoran tanah (land slide) adalah merupakan salah satu bencana alam geologi yang paling sering terjadi di berbagai daerah wilayah Indonesia yang menimbulkan kerugian pada insfrastruktur. Insfrastruktur seperti kerusakan jalan raya, kerusakan tata guna lahan, bangunan property (perumahan), dan bahkan sampai merenggut korban manusia sebagai korban bencana tersebut. Gerakan tanah merupakan bencana geologi yang dapat diartikan sebagai suatu produk dari proses gangguan kesetimbangan alam, yang menyebabkan massa tanah dan atau massa batuan bergerak ke daerah yang lebih rendah. Secara topografi lereng dengan kemiringan > 35o dan terdiri dari jenis lapisan tanah hasil proses pelapukan yang telah mengalami pergerakan tanah jenis longsoran (land sliding) ini berbahaya bagi insfrastruktur. Metode penelitian yang dilakukan untuk mitigasi dan mendeteksi gerakan tanah (longsoran) adalah survey geolistrik (resistivitas) pada umumnya bertujuan untuk mengetahui kondisi atau struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya (Grandis, 1986). Struktur geologi yang dapat dideteksi dengan metode ini terutama adalah yang mempunyai kontras tahanan jenis yang cukup jelas terhadap daerah sekitarnya, misalnya untuk keperluan eksplorasi air tanah, mineral, geothermal (panas bumi) dan daerah lemah (rawan longsor). Hasil longsoran secara geologi phisik terlihat pada longsoran tebing yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu yakni setelah dipotong bagian kaki bukit untuk ditambang sebagai tanah urug (bahan galian tanah dan batuan / bahan galian C). Pemotongan bukit hingga elevasi ± 22 m dpl setebal 10 m hingga 15 m, akibatnya hilangnya daya dukung di kaki bukit sehingga terjadi proses longsoran tanah mulai dari lereng hingga bagian atas pada elevasi 108 m dpl. Rekahan dan pecah-pecah di permukaan pada beberapa ketinggian mulai dari 22 m dpl hingga 108 m dpl, dengan dimensi bukaan 10 cm hingga 50 cm panjang antara 1 meter hingga 20 meter melintang tegak lurus terhadap kemiringan lereng


Full Text:

MAI-005

Article Metrics

Abstract view : 526 times
MAI-005 - 264 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


E-ISBN 978-979-587-734-9

eisbnresize