ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI MEDIA SOSIAL: KOMUNIKASI ANTAR MAHASISWA DENGAN DOSEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) DI UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Winda Oktaria Marini

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kesantunan berbahasa tuturan mahasiswa dengan dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Sriwijaya, mewakili apa saja maksim-maksim yang digunakan mahasiswa dengan dosen di dalam percakapan, dan mengetahui skala kesantunan berbahasa mahasiswa dengan dosen PBSI Unsri di media sosial. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Sumber data penelitian ini isi percakapan di media sosial antar mahasiswa dengan dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Sriwijaya. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, angket atau kuesioner, dan dokumentasi isi percakapan mahasiswa dengan dosen di media sosial semester 7 2019/2020. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak bebas dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan triangulasi data yaitu 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) kesimpulan data. Hasil penelitian percakapan di media sosial antar mahasiswa dengan dosen PBSI Unsri adalah sebagai berikut. 1. Pola kesantunan berbahasa yang digunakan mahasiswa dengan dosen di PBSI Unsri ada lima yaitu, 1) sarana dan modul belajar, dalam tuturan mahasiswa dengan dosen di media sosial termasuk dalam kategori “santun”, 2) permohon waktu bimbingan, dalam tuturan mahasiswa dengan dosen di media sosial termasuk dalam kategori “ tidak santun”, 3) kuliah tambahan, dalam tuturan mahasiswa dengan dosen di media sosial termasuk dalam kategori “santun”, 4) penegasan ulang mengenai ujian, dalam tuturan mahasiswa dengan dosen di media sosial termasuk dalam kategori “santun”, dan 5) menanyakan kehadiran dosen, dalam tuturan mahasiswa dengan dosen di media sosial termasuk dalam kategori “tidak santun”. 2. Mewakili apa saja maksim-maksim yang digunakan mahasiswa dengan dosen di dalam percakapan yaitu, 1) maksim kebijaksanaan dan 2) maksim kedermawanan. 3. Skala kesantunan berbahasa mahasiswa dengan dosen PBSI UNSRI di media sosial diaplikasikan menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat kategori, yaitu 1) sangat santun diperoleh 18,18% dengan 8 responden dari 44 responden, 2) santun diperoleh 75,00% dengan 33 responden dari 44 responden, 3) tidak santun diperoleh 6,82% dengan 3 responden dari 44 responden, dan 4) sangat tidak santun diperoleh 0% dengan 0 responden dari 44 responden. Kata kunci: kesantunan berbahasa, pola kesantunan bahasa, maksim, skala kesantunan

 


References


Amir, A. (2004). Pembelajaran kesantunan berbahasa. Jurnal Bahasa Dan Seni.

Ernalida. (2014). Kesantunan berbahasa sebagai cerminan identitas budaya melayu dalam cerita rakyat sumatera selatan legenda tepian musi. Jurnal Logat: Bahasa Indonesia dan Pembelajaran. 1. (2): 129-139.

Indrawati, Sri. (2017). Menyikapi penggunaan bahasa di facebook: pemerkayaan atau perusakan bahasa Indonesia. Jurnal Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia. 1. (1): 43- 51.

Nazir, Moh. (2014). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ngalim, A. (2013). Sosiolinguistik: Suatu Kajian Fungsional dan Analisisnya. Solo: PBSID FKIP UMS.

Scollon. (1995). Intercultural Communication: Discourse Approach. Cambridge: Blackwell.

Suryatni, Luh. (2018). Komunikasi media sosial dan nilai-nilai budaya pancasila social media communications and cultural values of pancasila. Jurnal Sistem Informasi. 5. (1): 117- 133.

Sutopo. (2006). Metode Penelitian Kualitatif . Surakarta: Universitas Sebelas Maret.


Article Metrics

Abstract view : 369 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.