Kajian Empat Varietas Unggul Padi dengan Sistem Tanam Jarwo 2 : 1 di Lahan Rawa Lebak Desa Sukarame Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Abstract
One of the technologies that is environmentally friendly, safe and low-cost includes high-yielding varieties that can boost the increase in rice production. This activity was carried out in Sukarame Village, Tanjung Lubuk Subdistrict, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra, in April-August 2018. The aim was to obtain high-yielding varieties that could adapt and produce high using planting system jarwo 2:1 in swampy lands. Materials needed include: Inpari 30, Inpari 33, Inpari 43 and Inpari 30 (SS class), urea, SP-36, KCl, pesticides, herbicides and tarps. In addition, the tools needed include: hand tractor, meter, scales, machetes, hoes, sprayers. The varieties studied were 4 varieties consisting of Inpari 30, Inpari 33, Inpari 43 and Inpara 8. The method used was direct observation in the field, the study area was 3 hectares. Fertilizers used are 150 kg Urea, 100 kg SP-36 and 100 kg KCl/ha. Fertilization is done twice, namely at the age of 1 week after planting with a dose of 75 kg urea, 100 kg SP-36 and 100 kg KCl/ha and at 4 weeks after planting at a dose of 75 kg urea/ha. The planting system used is Legowo 2: 1 (50 cm x 25 cm x 12.5 cm). Data collected included: crop height at harvest, number of productive tillers/clumps, panicle length, number of grains per panicle, number of filled grains per panicle, and production of conversion grain per hectare. The method used is direct observation in the field of superior varieties exhibited. The data obtained were arranged in tabulation and analyzed by statistical tests, namely the test of the mean value (test-t). Data analysis was carried out with the SPSS 11 program. The results showed that Inpari 30, Inpari 33, Inpari 43 and Inpara 8 were grown with jajar legowo 2: 1 planting system that could adapt to swampy lands with production ranging from 4.3 to 5.5 tons GKP/ha, where the production of Inpara 8 is higher than other varieties which is 5.5 tons GKP/ha, followed by Inpari 43 which is 5.3 tons GKP / ha.
Keywords: assesment, jarwo 2:1, swampy lands, superior varieties rice
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Arinta, K dan Iskandar Lubis. 2018. Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Kultivar Padi Lokal Kalimantan. Buletin Agrohorti 6 (2) : 270-280.
Babihoe, J dan Jumakir. 2011. Uji adaptasi beberapa varietas unggul baru padi sawah di Provinsi Jambi. Prosiding Seminar Nasional Pengkajian dan Diseminasi Inovasi Pertanian Mendukung Program Strategi Kementrian Pertanian Buku 3. Cisarua, 9-11 Desember 2010. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2017. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta.
Dede Rohayana dan R. Asnawi. 2012. Keragaan hasil varietas unggul Inpari 7 ,Inpari 10 dan Inpari 13 melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kabupaten Pesawaran. Prosiding inovasi hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian. BPTP Lampung.
Girsang, S.S., dan Dorkas Parhusip. 2013. Uji beberapa varietas unggul padi di agroekosistem lahan sawah tadah hujan dengan menggunakan rekomendasi pemupukan hara spesifik lokasi padi di Sumatera Utara. Di dalam: Subaidi et al (Eds). Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi. Buku 1. BPTP Sumatera Utara. Medan 6-7 Juni 2012: p.328-333.
Handoko, S, Y.Farmanta dan Adri. 2017. Peningkatan produktivitas padi sawah melalui introduksi varietas unggul baru di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. Di dalam: Sugandi et al (Eds). Prosiding Seminar Nasional Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas Tanaman Pangan, Bengkulu. 8 November 2016. p:96-100.
Helmi. 2015. Peningkatan produktivitas padi lahan rawa melalui penggunaan varietas unggul padi rawa. Jurnal Pertanian Tropik. Vol 2 (2).
Herlina, E dan B. Abdullah. 2010. Analisis mutu beras galur-galur harapan padi tipe baru. Di dalam : Sarlan A, Husin M Toha dan Anischan Gani (Eds). Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi 2009. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Buku 1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. 20 Oktober 2009.
Jamil, A, Satoto, P.Sasmita, Y.Baliadi, A.Guswara dan Suhama. 2016. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi.
Kaihatu, S,S dan Marietje, P. 2011. Adaptasi beberapa varietas unggul baru padi sawah di Morokai. Jurnal Agrivigor 11 (2):178-184.
Makarim, A.K. dan Ihkwani. 2014. Perakitan dan penyesuaian teknologi budidaya untuk varietas baru padi sawah di Kabupaten Subang. Di dalam: Satoto et al (Eds). Prosiding Seminar Nasional 2013. Inovasi teknologi Padi Adaptif Perubahan Iklim Global Mendukung Surplus 10 Juta ton beras tahun 2014. Buku 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. p:599-610.
Manurung, J, Armaini, Idwar. 2017. Uji adaptasi beberapa varietas padi gogo local dan kondisi tegangan air tanah yang berbeda pada bahan tanah Ultisol. JOM Faperta 4 (1):1-15.
Misran. 2014. Studi sistem tanam jajar legowo terhadap peningkatan produktivitas padi sawah. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 14 (2):106-110.
Mustikawati, D.R. 2016. Keragaan beberapa varietas unggul padi di lahan rawa lebak Lampung Selatan. Buletin Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi 3(1):57-66
Napitupulu, D. 2015. Pengkajian uji adaptasi varietas padi unggul baru Di Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Jurnal Pertanian Tropik 2 (3):239-245
Rahayu. S. 2013. Produktivitas Tanaman Padi Rawa Lebak pada Kondisi Terendam. Di dalam: S.Herlinda, B.Lakitan, Sobir, Koesnandar, Suwandi, Puspitahati, M.I.Syafutri, dan D.Meidalima (Eds). Prosiding Seminar nasional Lahan Suboptimal Universitas Sriwijaya, Palembang, 20-21 September 2013: p. 786-790.
Rois, A.Syukur, Z.Basri. 2017. Uji adaptasi padi unggul Inpara 3 di lahan rawa lebak menggunakan berbagai paket pemupukan adaptif. Jurnal Agroland 24 (3):237-241
Sution. 2017. Keragaan lima varietas unggul baru terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi sawah irigasi. Jurnal Pertanian Agros 19 (2):179-185
Susilo J, Ardian dan E.Ariani. 2015. Pengaruh jumlah bibit per lubang dan dosis pupuk N, P dan K terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah dengan metode SRI. JOP Faperta 2(1): 1-15.
Waluyo, Yanter Hutapea dan Suparwoto. 2015. Pengkajian varietas unggu baru padi (Inpari) di lahan sawah tadah hujan, Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Di dalam: Satoto et al (Eds). Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi 20014. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Buku 2. Badan Litbang Pertanian Sukamandi.
Waluyo dan Suparwoto. 2015. Sistem tanam jajar legowo meningkatkan produktivitas padi di lahan tadah hujan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Di dalam: Prasetyo et al (Eds). Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Diponegoro. 9 September 2015. Semarang :p.152-160.
Waluyo dan Suparwoto. 2016. Peranan varietas padi unggul baru dalam meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Di dalam: Sandi et al (Eds). Prosiding Seminar Nasional Pertanian Terpadu dan Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya dan Kearifan Lokal di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, 4 September 2016. p. 198-208.
Yartiwi, A.Romeida, S.P.Utama. 2018. Uji adaptasi varietas unggul baru padi sawah untuk optimasi lahan tadah hujan berwawasan lingkungan di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Jurnal Penelitian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 7 (2):91-97
Article Metrics
Abstract view : 565 timesPDF - 340 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.