Permasalahan produksi pangan di lahan suboptimal ini, khususnya lahan basah (rawa), antara lain menyangkut aspek fisik lahan, proses produksi, dan pasca panen serta kualitas sumberdaya manusia sebagai pengelolanya yang masih rendah.Permasalahan aspek fisik lahan yang sering ditemui di lapangan adalah keragaman status air yang berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Kondisi air yang tidak merata ini disebabkan karena faktor tofografi tanah, kondisi lahan terhadap pengaruh air pasang, sistem tata air yang belum baik dan juga masih terbatasnya sarana bangunan air. Dalam rangka intensifikasi produksi pangan perlu strategi agar secara ekonomis menguntungkan namun ramah lingkungan. (p-ISSN 2963-6051; e-ISSN xxxx-xxxx).
SEMINAR NASIONAL LAHAN SUBOPTIMAL KE-10 TAHUN 2022
“Revitalisasi Sumber Pangan Nabati dan Hewani Pascapandemi dalam Mendukung Pertanian Lahan Suboptimal secara Berkelanjutan”
KEYNOTE SPEAKERS
- Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff, MSCE., IPU. (Rektor Universitas Sriwijaya)
- Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan, M.Sc. (Universitas Sriwijaya)
- Prof. Dr. Ir. Adriani, M.Si., CIQaR. (Universitas Jambi)
- Prof. Mohammad Basyuni,S.Hut., M.Si., Ph.D. (Universitas Sumatera Utara)
- Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si. (Kepala PUR-PLSO Univesitas Sriwijaya)
- Dr. Nuning Vita Hidayati, S.Pi., M.Si., Ph.D. (Universitas Jenderal Soedirman)
TOPIK SEMINAR
- Budidaya Tanaman, Ikan, dan Ternak: Kelapa Sawit & Tanaman Tahunan Lainnya, Tanaman Pangan, Hortikultura, Ikan, dan Ternak, serta Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Parasit Ikan & Ternak, dan Kesehatan Hewan.
- Teknologi Pertanian: Alat dan Mesin Pertanian, Manajemen SDA, Biosistem, Proses on Farm dan Panen, Pascapanen, serta Agroindustri.
- Pengolahan dan Pengawasan Pangan (Tanaman, Ikan, dan Ternak).
- Sosial, Ekonomi, dan Budaya: Pemberdayaan Masyarakat, Usaha Budidaya Pertanian, Agribisnis, Komunikasi Pertanian, dan Budaya dan Kearifan Lokal.
- Pengelolaan Lingkungan: Konservasi Gambut dan Mangrove, Revegetasi Bekas Tambang, Bioremediasi, Adaptasi Perubahan Iklim, Keanekaragaman Hayati, Indikator Pencemaran Lingkungan, dan Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat.
- Sumber Pangan Fungsional dan Tanaman Rempah dan Obat Herbal.
- Sistem Informasi dan Digital Innovation in Smart Farming Industry.
WAKTU DAN TEMPAT
27 OKTOBER 2022, VIA ZOOM
PENDAFTARAN
Pendaftaran pemakalah & peserta: https://bit.ly/pendaftaran-SEMNAS-LSO-2022
TEMPLATE MAKALAH
Template-Makalah-Hasil-Penelitian-2022Template-Makalah-Review-Ulasan-2022
BUKU PEDOMAN DAN ABSTRAK SEMNAS LSO 2022
Buku_Pedoman_Abstrak_SemnasLSO_2022
PRESENTASI KEYNOTE SPEAKERS
- Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff, MSCE., IPU.
- Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan, M.Sc.
- Prof. Dr. Ir. Adriani, M.Si., CIQaR.
- Prof. Mohammad Basyuni,S.Hut., M.Si., Ph.D.
- Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si.
- Dr. Nuning Vita Hidayati, S.Pi., M.Si., Ph.D.
PEMBAYARAN:
Pemakalah Umum: Rp. 400.000,-
Pemakalah Mahasiswa: Rp. 300.000,-
Peserta (tanpa makalah): Rp. 100.000,-
Transfer ke:
- Bank Negara Indonesia, Kantor Cabang Pembantu Unsri Indralaya Rekening No: 0070570115
- Nama Rekening: RPL014 Unsri Penerimaan BLU
- Tulis Keterangan Saat Transfer: SEMNAS-LSO-2022 (spasi) Nama Peserta/pemakalah
- Tidak diperkenankan pembayaran via sms banking
- Bukti Pembayaran diupload saat pendaftaran dan diemailkan ke: semnaslahansuboptimal@unsri.ac.id CC: semnaslahansuboptimal@gmail.com
TANGGAL PENTING
Submit abstrak: 10 Juli-10 September 2022
Akhir upload makalah: 7 Oktober 2022
Pelaksanaan Seminar: 27 Oktober 2022
NARAHUBUNG
Arsi, S.P., M.Si. (HP 081373886560)
Netaria, S.E. (HP 085267957707)
PENYELENGGARA
Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
E-mail: semnaslahansuboptimal@unsri.ac.id
ISSN: (p-ISSN 2963-6051; e-ISSN xxxx-xxxx)
Announcements
Indexing & Abstracting |
|
Prosiding telah masuk ke beberapa pangkalan indeks dan abstrak :
|
|
| Posted: 2019-03-27 | |
| More Announcements... |
Vol 10, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 “Revitalisasi Sumber Pangan Nabati dan Hewani Pascapandemi dalam Mendukung Pertanian Lahan Suboptimal secara Berkelanjutan”
